Malang mempunyai sebuah kerajaan kuno yang populer. Singhasari, kerajaan besar ini tinggalkan banyak peninggalan yang lestari sampai sekarang. Warisannya tidak terbatas pada beberapa benda koleksi, tetapi beberapa tempat monumental dan keramat. Salah satunya ialah Sumber Biru dan Sumber Nagan. Kabarnya, ke-2 sumber yang berdekatan pada pinggir Sungai Klampok Desa Biru, Dusun Gunungrejo, Kecamatan Singosari Malang ini dahulu dipakai oleh Mpu Gandring untuk mensucikan keris yang telah dia tempa.
Legenda Keris Mpu Gandring
Bila melihat kembali lagi ke periode kerajaan Singhasari, Mpu Gandring adalah pesohor dengan keris legendanya. Dia pernah membuat suatu keris perintah Ken Arok yang pada akhirnya makan beberapa korban. Keris pesanan Ken Arok ini kabarnya tidak siap untuk dipakai. Sebab menganggap telah melewati tenggat waktu, Ken Arok juga ngotot ambil paksakan keris itu dan membunuh Mpu Gandring. Pada kondisi sekaratnya, Mpu Gandring menyumpah keris itu akan makan tujuh nyawa turunan Ken Arok – Sumber Nagan
Namun dalam perjalanannya, keris itu kenyataannya enjadi alat pembunuhan yang beruntun mebunuh Tunggul Ametung, Kebo Ijo, Ken Arok, Anusapati, Ki Pengalasan, dan Tohjaya. Ke enam orang ini juga benar-benar bukan turunan Ken Arok seperti sumpah Mpu Gandring. Saat sebelum membunuh orang ke-7 , sampai sekarang kehadiran keris ini masih jadi mistis.
Sumber Biru dan Sumber Nagan
Lalu, apa hubungan Mpu Gandring dengan Sumber Biru dan Sumber Nagan? Kabarnya, ke-2 sumber ini jadi tempat Mpu Gandring mensucikan keris-kerisnya. Sumber sama air yang mengucur selama setahun ini jadi lokasi yang keramat. Dalam mensuikan keris, Mpu Gandring sebelumnya memendam keris tempaannya pada Sumber Biru, selanjutnya dia membawa ke Sumber Nagan.
Sumber Nagan – Bila Anda coba tiba ke arah tempat ini, karena itu Anda bisa rasakan kesan kembali lagi ke periode lalu. Sekarang ini, sumber air yang keadaannya berbentuk tiga gerojokan air yang diteruskan oleh pipa yang ditanamkan dalam suatu batu itu telah dikenali oleh beragam masyarakat di daerah Jawa Timur, khususnya untuk yang suka dengan ritus penyucian. Kabarnya beberapa pimpinan wilayah di Indonesia sempat juga bertandang ke sumber ini secara eksklusif. Beberapa pengunjung sering lakukan ritus khusus dan bawa airnya pulang.
Lepas dari ritus apa saja dan tuah yang melekat dengan Sumber Nagan. Kekuatan masyarakat sekitaran untuk dapat mengepak dan jaga budaya, ritus keyakinan, dan toleran bisa dibuktikan sanggup menjaga kelestarian mata air ini.
jika kalian ingin berwisata ke Malang, sebaiknya memesan explore bromo tour atau agen tour and travel malang